BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Karangan
adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi,
deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi
. Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu
karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam
makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai karangan ilmiah.
Karangan Ilmiah adalah
karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian
juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri.
Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, dan bagaimana proses penulisan karangan ilmiah yang
baik dan benar, di
dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan, mengetahui jenis-jenis
karangan ilmiah serta bagaimana menuliskan karangan ilmiah yang baik dan benar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasaahan yang
bisa diangkat.
o
Apa pengertian karangan
ilmiah?
o
Apakah ciri-ciri dari
karangan ilmiah?
o
Apa perbedaan antara
karangan ilmiah dan non ilmiah?
o
Jenis-jenis karangan apa
saja yang termasuk kategori karangan ilmiah?
o
Bagaimana proses
penyusunan karangan ilmiah?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
Sesuai dengan latar
belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai.
o
Pengerian dari karangan ilmiah.
o
Mengetahui ciri-ciri
karangan ilmiah.
o
Perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah.
o
Mengetahui jenis-jenis
karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah.
o
Mengetahui proses
penyusunan karangan ilmiah yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KARANGAN ILMIAH
Pengertian
karangan Ilmiah merupakan sebuah Karya yang baik dan bisa kita ambil
kesimpulan untuk mendapatkan inspirasi dari sebuah Karya Ilmiah
tersebut.Berikut adalah sedikit penjelasan tentang Karya Ilmiah.
Pengertian
karangan Ilmiah adalah Sebuah karya tulis yang
mana didalam isinya mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara
ilmiah yang dituliskan oleh seorang penulis.Untuk memberitahukan sesuatu hal
secara logis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah juga
biasanya ditulis untuk mencari sebuah jawaban mengenai sesuatu hal yang di
teliti dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam
objek tulisan tersebut. Biasanya tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar
hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis oleh orang lain agar
terlihat beda dan terkesan baik.
Istilah
karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah karya tulis yang menyusun dan
menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Didalam
sebuah penulisan karya ilmiah, baik makalah maupun laporan penelitian biasanya
telah didasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja yang ilmiah.Sekian
informasi sederhana saya mengenai Pengertian
Karya Ilmiah. Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris
(scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain
laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang
pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah biasa dijadikan
acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya. Isi (batang tubuh) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat
metode ilmiah. Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu:
1. Mengenali dan merumuskan
masalah
2. Menyusun kerangka berpikir
dalam rangka penarikan hipotesis, (3) merumuskan hipotesis atau dugaan hasil
sementara, (4) menguji hipotesis, dan (5) menarik kesimpulan.
2.2 PENGERTIAN KARANGAN SEMI ILMIAH
Pengertian
karangan semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan
fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak
sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di
masukkan karangan non-ilmiah.Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah
karena jenis Semi Ilmiah.
Pengertian
karangan semi ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam
satu tulisan.Penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret,
gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang
dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan
fakta dan fiksi Jenis karangan semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal
dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada
diantara ilmiah.
Mengarang
merupakan kegiatan mengemukakan gagasan secara tertulis. Menurut Syafie’ie
(1988:41), tulisan pada hakikatnya adalah representasi bunyi-bunyi bahasa dalam
bentuk visual menurut sistem ortografi tertentu. Banyak aspek bahasa lisan
seperti nada, tekanan irama serta beberapa aspek lainya tidak dapat
direpresentasikan dalam tulisan.Begitu juga halnya dengan aspek fisik, seperti
gerak tangan, tubuh, kepala, wajah, yang mengiringi bahasa lisan tidak dapat
diwujudkan dalam bahasa tulis.Oleh karena itu, dalam mengemukakan gagasan
secara tertulis, penulis perlu menggunakan bentuk tertentu.Betuk-bentuk
tersebut, seperti dikemukakan oleh Semi (2003:29) bahwa secara umum karangan
dapat dikembangkan dalam empat bentuk yaitu narasi, ekposisisi, deskripsi, dan
argumentasi.
2.3 PENGERTIAN KARANGAN NON ILMIAH
Pengertian
karangan non ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui
orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga
sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari
bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah
baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya,
kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan
yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.Pertama, karya ilmiah
harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang
diteliti.Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.Kedua, karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi. Ketiga,dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan
ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para
ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Karangan
nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk
semiilmiah/ilmiah populer.Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara
karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah.Finoza (2005:193)
menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah,
ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan.Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di
bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis
tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih
mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus.
Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati
kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis,
sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi
bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yangtidak
selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan
karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan
di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi,
tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel,
feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah
adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan
naskah drama.
Karya
nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak
didukung fakta umum.Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan
umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya
nonilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif:
penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi
sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat
pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya
tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya
non-ilmiah:
- Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- roman.
1. Persuasif: penilaian fakta
tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir
pembaca dan cukup informative
2. Deskriptif: pendapat pribadi,
sebagian imajinatif dan subjektif.
3. Jika kritik adakalanya tanpa
dukungan bukti.
2.4 MACAM-MACAM KARANGAN ILMIAH
Ada berbagai macam karangan ilmiah,
berikut diantaranya :
Laporan penelitian. Laporan yang
ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh
Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh
Departemen Kebudayaan, dsb.
Skripsi. Tulisan ilmiah untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
Tesis. Tulisan ilmiah untuk
mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
Disertasi. Tulisan ilmiah untuk
mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
Surat pembaca. Surat yang berisi
kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
Laporan kasus. Tulisan mengenai
kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
2.5 MACAM-MACAM KARANGAN SEMI ILMIAH
Bentuk karangan semi ilmiah yaitu
artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Berikut
penjelasan diantaranya :
Artikel adalah tulisan lepas
berisi opini seseorang atau kelompok yang mengupas tuntas suatu masalah
tertentu yang sifatnya actual dan controversial untuk tujuan member informasi,
mempengaruhi dan meyakinkan atau menghibur khalayak pembaca.
Resensi buku adalah bentuk
konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah
buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan,
deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.
Opini (Inggris: Opinion)
adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan
atau preferensi tertentu
terhadap prespektif dan idiologi akan tetapi bersifat
tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian,
dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa
depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung
ditentukan. Opini bukanlah merupakan sebuah fakta akan tetapi jika
dikemudian hari dapat dibuktikan atau diverifikasi maka opini akan berubah
menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
2.6
MACAM-MACAM KARANGN NON ILMIAH
Cerpen : Suatu bentuk prosa
naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita
yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan
novel.Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai
satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka
waktu yang singkat.
Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya
cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya);
komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang
meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka
terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian
konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting);
penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.
Dongeng : Suatu kisah yang
diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan
hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
Jenis-jenis
Dongeng:
- Dongeng
Binatang (animal tales)
- Dongeng
Biasa (ordinary tales) adalah dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah
suka duka seseorang.
- Lelucon
dan anekdot (jokes and anecdotes)
- Dongeng
Berumus. Dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan.
Ciri-ciri
Dongeng:
- Penyebarannya
dan pewarisannya dilakukan secara lisan.
- Disebarkan
diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama.
- Adanya
versi yang berbeda-beda disebabkan oleh cara penyebarannya secara lisan.
- Bersifat
anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui lagi.
- Biasanya
mempunyai bentuk berumus atau berpola seperti klise, kata-kata pembukaan dan
penutup baku.
- Bersifat
pralogis, yaitu memiliki logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika
umum.
- Menjadi
milik bersama dari kolektif tertentu.
- Bersifat
polos dan lugu, sehinggan seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan.
Novel : Bentuk sastra yang paling
popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsur intrinsik
dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
Menurut
Muchtar Lubis dalam Tarigan (1984:165) cerita novel itu ada bermacam-macam,
antara lain:
Novel
avonuter adalah bentuk novel yang
dipusatkan pada seorang lakon atau tokoh utama.Ceritanya dimulai dari awal
sampai akhir para tokoh mengalami rintangan-rintangan dalam mencapai maksudnya.
Novel
psikologi merupakan novel yang penuh
dengan peristiwa-peristiwa kejiwaan para tokoh.
Novel
detektif adalah novel yang merupakan
cerita pembongkaran rekayasa kejahatan untuk menagkap pelakunya dengan cara
penyelidikan yang tepat dan cermat.
Novel
Politik atau novel sosial adalah
bentuk cerita tentang kehidupan golongan dalam masyarakat dengan segala
permasalahannya, misalnya antara kaum masyarakat dan buruh dengan kaum
kapitalis terjadi pemberontakan.
Novel
kolektif adalah novel yang menceritakan
pelaku secara kompleks (menyeluruh) dan segala seluk beluknya.Novel kolektif
tidak mementingkan individu masyarakat secara kolektif.
Ciri-ciri
Novel:
·
Jumlah kata lebih dari 35.000 buah
·
Jumlah waktu rata-rata yang
dipergunakan buat membaca novel yang paling pendek diperlukan waktu minimal 2
jam atau 120 menit
·
Jumlah halaman novel minimal 100
halaman
·
Novel bergantung pada pelaku dan
mungkin lebih dari satu pelaku
·
Novel menyajikan lebih dari satu
impresi, efek dan emosi
·
Skala novel luas
·
Seleksi pada novel lebih luas
·
Kelajuan pada novel kurang cepat
·
Unsur-unsur kepadatan dan intensitas
dalam novel kurang diutamakan.
Drama : Suatu aksi atau
perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk
diperankan oleh actor.
Jenis-jenis
Drama:
1. Drama menurut masanya dapat
dibedakan dalam dua jenis, yaitu
Drama
Baru/Drama Modern Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan memberikan
pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia
sehari-hari. Contoh drama baru/modern adalah sinetron, opera, dan film.
Drama
Lama/Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan
yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan,
kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan sebagainya. Contoh drama tradisional/klasik,
seperti lenong (pertunjukan sandiwara dengan gambang kromong dari Jakarta),
topeng Betawi, dagelan/ketoprak (sandiwara tradisional Jawa dengan iringan
musik gamelan, diringi tarian dan tembang), wayang yang dimainkan seorang
dalang, dan randai (tarian yang dibawakan oleh sekelompok orang yang
berkeliling membentuk lingkaran dan menarikannya sambil bernyanyi dan bertepuk
tangan).
2. Drama menurut
kandungan isi ceritanya, yaitu:
Drama
komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
Drama
tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
Opera
adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
Lelucon/Dagelan
adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa
penonton.
Operet
/ Operette adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
Pantomim
adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat
tanpa pembicaraan.
Tablo
adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh
dan mimik wajah pelakunya.
Passie
adalah drama yang mengandung unsur agama.
Wayang
adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang.
Roman : sebuah karya gambaran
dunia yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di dalamnya menampilkan
keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya, terutama dalam hubungan
dengan kehidupan sosialnya.
Jenis Roman berdasarkan penitikberatan cerita:
-
Roman Kriminal dan Detektif
-
Roman Petualangan
-
Roman Psikologi
-
Roman Percintaan
-
Roman Hiburan
-
Roman Anak dan Remaja
-
Roman Pendidikan
2.7 SIFAT-SIFAT KARYA ILMIAH
Berbeda dengan tulisan fiksi (novel,
puisi, cerpen), karya ilmiah bersifat formal sehingga harus memenuhi
syarat.Beberapa syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Lugas dan tidak emosional
Maksudnya adalah karya ilmiah hanya
mempunyai satu arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak mebuaat
tafsiran (interprestasi) sendiri-sendiri.Karena itu, perlu ada batasan
(definisi) oprasional pengertian suatu istilah, konsep, atau variabe.
2. Logis
Maksudnya adalah kalimat, alinea,
subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan
disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang,
sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
3. Efektif
Maksudnya adalah baik alinea atau
subbab harus menunjukan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada
pengembangan.
4. Efisien
Maksudnya adalah hanya mempergunakan
kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
5. Ditulis dengan bahasa
Indonesia yang baku.
2.8 SIFAT-SIFAT KARANGAN SEMI ILMIAH
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana,
dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan
sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
Bersifat persuatif
2.9 SIFAT-SIFAT KARANGAN NON ILMIAH
1. Emotif
2. Persuasif
3. Diskriptif
4. Kritik
tanpa dukungan bukti
2.10 BENTUK KARANGAN ILMIAH
Dalam karya ilmiah dikenal antara
lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan,
dan buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah Berbentuk
Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya
jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin,
atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah
singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk
Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya
ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian,
observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya
disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang
S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku
ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah
dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
2.11 BENTUK KARANGAN SEMI ILMIAH
1. Artikel, adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang
dibuat untukdipublikasikan (melalui
koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang
dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
2. Editorial, opini
berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan
terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di
masyarakat.
3. Opini, pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan
atau preferensi tertentu
terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian,
dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa
depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan
misalnya menurut pembuktian melalui induksi
4. Tips merupakan arahan
tentang langkah-langkah yang harus dilakukan untuk tujuan tertentu. Tips
biasanya berisi kata-kata yang mudah dipahami oleh siapa saja yang membacanya.
Tips biasanya ditulis berdasarkan pengalaman atau pengetahuan dari
seorang yang memberikan tips. Tips biasanya ditulis dikarena suatu hal yang
dibahas sering dialami oleh sebagain besar lapisan masyarakat.
5. Reportase adalah kegiatan
jurnalistik dalam meliput langsung peristiwa atau kejadian di lapangan.
Wartawan mendatangi langsung tempat kejadian atau TKP (Tempat Kejadian Perkara)
lalu mengumpilkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut.
6. Resensi buku adalah bentuk kombinasi
antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi
pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi,
dan praduga.
2.12 CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
Apa pun jenis karya ilmiah yang ditulis
oleh ilmuwan atau akademisi – sebagaimana telah diuraikan pada bagian
sebelumnya – harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
·
Objektif. Keobjektifan ini menampak
pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang
sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
·
Netral. Kenetralan ini bisa terlihat
pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan
tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu,
pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’
pembaca dihindarkan.
·
Sistematis. Uraian yang terdapat
pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan
tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan
cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
·
Logis. Kelogisan ini bisa dilihat
dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau
bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;
sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan
pola deduktif.
·
Menyajikan fakta (bukan emosi atau
perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus
faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang
emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang
berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah
seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
2.13 CIRI-CIRI KARANGAN NON ILMIAH
Karangan
nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
a. ditulis berdasarkan fakta
pribadi,
b. fakta yang disimpulkan
subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan
populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan
sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
Contoh Karangan Nonilmiah
Dongeng, cerpen, novel, drama, dan
roman adalah contoh karangan nonilmiah.Berikut penulis kutipkan cuplikan novel
Hantu Jeruk Purut karya Yennie Hardiwidjaja dan synopsis telenovela Maria
Mercedes.
Perbedaan
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah
merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia
tulis_menulis.Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa
menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan
tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah
maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan_perbedaan yang dimaksud
dapat dicermati dari beberapa aspek.
Pertama,karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara
fakta dan objek yang diteliti.Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan
atau empiri.
Kedua,karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya,
dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah_langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi. Ketiga,dalam pembahasannya, tulisan ilmiah
menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan
menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan_perbedaan inilah yang
dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk
semi-ilmiah/ilmiah populer.Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara
karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah.Finoza (2005:193)
menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah,
ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan.Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di
bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis
tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah
lebih mengutamakan pemakaian istilah_istilah umum daripada istilah_istilah
khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah
menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan
sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap
sistematis.Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan
(preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan
ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang
tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis,
disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel,
feature,kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah
anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah
drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi
topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum.Karangan
nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat
(1) emotif: kemewahan dan cinta
lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi.
(2) persuasif: penilaian fakta tanpa
bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir
pembaca dan cukup informative.
(3) deskriptif: pendapat pribadi,
sebagian imajinatif dan subjektif .
(4) jika kritik adakalanya tanpa
dukungan bukti..
- ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
- fakta
yang disimpulkan subyektif,
- gaya
bahasa konotatif dan populer,
- tidak
memuat hipotesis,
- penyajian
dibarengi dengan sejarah,
- bersifat
imajinatif,
- situasi
didramatisir,
- bersifat
persuasif.
- tanpa
dukungan bukti
2.14. CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH
POPULER
Karya ilmiah populer adalah karangan
ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian
yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.karangan ilmiah populer bersifat umum
dengan menguraikan fakta-faktanya yang saling berkaitan sesuai dengan tema
pokok atau gagasan inti yang hendak disampaikan dalam bahasa yang sederhana,
ringkas, padat, dan jelas. Kata-kata teknis sebaiknya diganti dngan kata yang
lebih umum, Contoh karya ilmiah popular
yang mudah diperoleh ialah majalah dan koran.
Menurut (Dalman, 2012:113-114) karya
ilmiah memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
·
Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup.Bagian
awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan.
·
Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka.Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
·
Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa
impersonal .
·
Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Karya ilmiah populer lebih banyak
menggunakan ragam jurnalistik atau ragam sastra.
Ragam jurnalistik adalah ragam
bahasa yang dipakai dalam dunia jurnalistik. Karena fungsi media
massa sebagai media informasi, kontrol sosial, alat pendidikan, dan alat
penghibur, maka ragam bahasa jurnalistik setidaknya harus mempunyai ciri komunikatif,
sederhana, dinamis, dan demokratis.
·
Komunikatif
Ciri Komunikatif berarti mudah
dipahami dan tidak menimbulkan salah tafsir kalau dibaca. Ciri ini
merupakan ciri utama bahasa jurnalistik karena fungsi utama media massa memang
memberikan informasi. Dikatakan ciri utama karena ciri-ciri yang lain harus
mengacu pada ciri komunikatif.
·
Sederhana
Ciri sederhana berarti tidak
menggunakan kata-kata yang bersifat teknis dan tidak menggunakan kalimat yang
berbelit-belit atau berbunga-bunga. Apabila memang diperlukan, kata-kata teknis
harus diikuti penjelasan maknanya.
·
Dinamis
Ciri dinamis berarti bahasa
jurnalistik harus menggunakan kata-kata yang hidup di tengah-tengah
masyarakat.Kata-kata yang tidak lazim atau kata-kata yang sangat asing
seyogyanya tidak dipergunakan.
·
Demokratis
Ciri demokratis berarti mengikuti
konsensus umum dan tidak menghidupkan kembali feodalisme.Kata bujang,
misalnya, dalam bahasa Indonesia mempunyai makna seorang laki-laki yang belum
menikah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam menulis karangan sementara ini, kutipan,
catatan kaki/catatan akhir hendaknya diletakan pada tempatnya dan ditulis
dengan jelas dan setepat-tepatnya. Baris-baris karangan sementara ini sebaiknya
cukup longgar untuk memberi tempat kepada koreksi-koreksi perbaikan. Dalam
membuat draft pertama, perhatikanlah petunjuk berikut ini.
1. Selalu berpegang teguh pada topik
2. Kata-kata dan susunan kalimat sederhana
3. Menggunakan pernyataan-pernyataan positif
4. Tiap kata digunakan dengan sadar akan arti dan
maknanya (denotasi dan konotasi)
5. Menggunakan tanda baca dan cara penulisan
menurut ejaan yang resmi dan berlaku
6. Membaca kembali segala sesuatu yang telah
dituliskan, dam memperbaiki rumusan-rumusan yang kurang jelas, kurang tepat.
7. Selalu mengusahakan dan dipenuhinya asas-asas
kesatu paduan, pertautan
DAFTAR
PUSTAKA
SOAL-SOAL
BAB IV
1.
Berikut
sifat-sifat karya ilmiah, kecuali :
A.
Logis
B.
Efektif
C.
Efisien
D. Emosional
2.
Berikut
cirri-ciri karangan ilmiah, kecuali :
A.
Objektif
B.
Netral
C.
Sistematis
D. Emosional
3.
Berikut
sifat-sifat karangan non ilmiah, kecuali:
A.
Emotif
B.
Persuasif
C.
Deskriptif
D. Non Kritik
4.
Menurut (Dalman, 2012:113-114) karya
ilmiah memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari berapa aspek, yaitu:
A.
1
B.
2
C.
3
D.
4
5.
Suatu kisah yang diangkat dari
pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan
pesan moral yang mengandung makna hidup adalah pengertian dari :
A.
Roman
B.
Novel
C.
Cerpen
D.
Dongeng
KUNCI JAWABAN :
1.D
2.D
3.D
4.D
5.D